BPBD Jateng Genjot Distribusi Air Bersih Antisipasi Puncak Kemarau di Wilayah Kekeringan

ilustrasi : Petugas BPBD Jateng saat melakukan distribusi air bersih ke salah satu desa yang terdampak kekeringan di Jawa Tengah.

Semarang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah semakin menggenjot upaya distribusi air bersih ke sejumlah wilayah yang terdampak kekeringan. Langkah ini diambil sebagai antisipasi menghadapi puncak kemarau yang diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat. (21 Agustus 2025, 13.53 WIB)

Peningkatan Frekuensi Distribusi

Kepala Pelaksana BPBD Jawa Tengah, Muhammad Haryanto, menjelaskan bahwa intensifikasi pengiriman air bersih ini dilakukan mengingat sejumlah daerah sudah mulai merasakan dampak signifikan dari musim kemarau. "Kami terus memantau kondisi di lapangan dan meningkatkan frekuensi distribusi air bersih ke desa-desa yang paling membutuhkan. Ini adalah prioritas kami untuk memastikan masyarakat tidak kekurangan air minum," ujarnya.

Hingga saat ini, BPBD Jateng telah menyalurkan ribuan liter air ke puluhan desa di berbagai kabupaten, termasuk di antaranya Wonogiri, Blora, Grobogan, dan Rembang. Wilayah-wilayah ini secara historis memang menjadi langganan kekeringan saat musim kemarau tiba.

Antisipasi Puncak Kemarau

Haryanto menambahkan bahwa koordinasi dengan pemerintah daerah setempat dan pihak swasta terus diperkuat untuk memastikan ketersediaan pasokan. "Kami memperkirakan puncak kemarau akan terjadi pada bulan Agustus hingga September. Oleh karena itu, persiapan logistik dan personel sudah kami maksimalkan," katanya.

"Masyarakat diimbau untuk tetap bijak dalam penggunaan air dan melaporkan jika ada wilayah yang belum terjangkau bantuan air bersih agar kami bisa segera menindaklanjuti."

Upaya distribusi ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses air bersih layak konsumsi di tengah ancaman kekeringan ekstrem.